Seminar Nasional Universitas Warmadewa Pengelolaan Pendidikan Tinggi Pada Zaman Revolusi Industri 4.0
Jumat, 30 Agustus 2019

Peguruan tinggi sebagai pencetak Sumber Daya Manusia (SDM) saat ini menghadapi dua tantangan besar dalam pengelolaannya yaitu peningkatan kualitas dan akses. Terlebih dengan adanya revolusi industri 4.0 yang semuanya berbasis teknologi, menyebabkan perguruan tinggi harus menyiapkan sarana dan prasarana yang berbasis digital dan SDM yang mampu menguasai teknologi agar mampu bisa menghadapi tantangan tersebut. Untuk itu Universitas Warmadewa sebagai salah satu perguruan tinggi swasta di Bali, selain menyiapkan sarana dan prasarana, juga menyiapkan SDM nya. Sebagai salah satu penyiapan SDMnya, maka digelar Seminar Nasional dengan tema ''Pengelolaan Pendidikan Tinggi Pada Zaman Revolusi Industri 4.0'' yang dilaksanakan di Ruang Sidang Sri Ksari Warmadewa Mandapa Selasa, 27 Agustus 2019.
Sebagai Narasumber yakni :
- Prof. Dr. Bunyamin Matfuh, M.Pd., MA (Direktur Karier dan Kompetensi Sumber DayaManusia Ristekdikti) dengan Topik materi Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Manusia di Perguruan Tinggi.
- Prof. Dr.Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr. (Wakil Rektor Bidang Pendidikan, Pengajaran,dan Kemahasiswaan Universitas Gadjah Mada) dengan topic Menyiapkan Sumber Daya Manusia Perguruan Tinggi dalam Zaman Revolusi Industri 4.0 dan Mencegah Paham Radikalisme.
- Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti, M.Si. (Pengurus Pusat ABPPTSI) dengan topic materi Strategi Kebijakan Perguruan Tinggi Dalam Meningkatkan Daya Saing.
- Dr. IB. Agung Dharmanegara, SE.,M.Si. (Universitas Warmadewa) dengan topik Peningkatan SDM Universitas Warmadewa dalam Penguatan Daya Saing Perguruan Tinggi.
Dengan moderator Dr. Drs. I Wayan Gede Suacana, M.Si.
Rektor Univesitas Warmadewa, Prof. Dr.dr. Dewa Putu Widjana, DAP&E., Sp.ParK mengatakan saat ini dalam hal pengelolaan perguruan tinggi menghadapi dua isu besar yaitu kualitas dan akses. Untuk kualitas menurutnya meski sudah merangkak naik, namun masih tertinggal dengan negara lain. Sehingga diperlukan pelayanan yang prima dan untuk mencapai ini harus memiliki pelayanan yang cepat dan tepat. ''Pelayanan cepat dan tepat untuk jaman ini harus ada dukungan teknologi. Karenanya Univesitas Warmadewa saat ini mengadopsi kemajuan teknologi informasi,'' ujarnya. Sementara untuk akses, saat ini akses perguruan tinggi di Indonesia juga masih kalah dengan negara Asia lain yaitu dibawah 35 persen. Untuk bisa memperluas akses ini diperlukan memperuas kampus. ''Langkah memperluas kampus tentu saat ini tidak bisa dilakukan karena sudah maksimal. Langkah yang bisa dilakukan adalah menerapkan teknologi dalam hal pembelajaran yaitu metode e-learning,'' imbuhnya
Universitas Warmadewa sendiri saat ini mulai mempersiapkan diri untuk bisa mengadopsi e learning dalam rangka membantu meningkatkan akses. Bahkan saat ini Univesitas Warmadewa memiliki korner e learning. ''Kami serius mengangkat e learning sebagai salah satu metode pengajaran yang akan segera dilakukan di Univesitas Warmadewa. Untuk itu perlu perubahan mainset dari para dosen terutama yang senior yang sudah nyaman dengan revolusi 3.0. Inilah tujuan dilakukan seminar nasional ini,'' ujarnya
Hal yang sama dipaparkan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali, Dr. Drs. Anak Agung Gede Oka Wisnumurti,M.Si. Menurutnya untuk bisa menghadapi revolusi industri 4.0 yang saat ini akan menjadi revolusi industri 5.0, sebagai penghasil SDM, perguruan tinggi harus mampu menghadapi revolusi juga. Sebab, jika tidak, maka akan tergilas oleh teknologi itu sendiri. Sebagai salah satu perguruan tinggi di Bali, Univesitas Warmadewa berusaha untuk tidak hanya menghadapi perubahan tetapi juga ikut mewarnai perubahan itu. Untuk siap landing, Universitas Warmadewa telah menerapkan semua proses yang ada di kampus berbasis digital. ''Selain itu juga kita melakukan perubahan mendalam utamanya berkaitan dengan mainset dan kulturset SDM baik itu dosen dan karyawan yang ada sehingga mampu menjalankan teknologi dalam pengelolaan perguruan tinggi,'' ujarnya.
Salah satu pembicara dalam seminar nasional tersebut, Prof. Dr.Ir. Djagal Wiseso Marseno, M.Agr., mengatakan selain revolusi industri 4.0, tantangan yang dihadapi perguruan tinggi adalah isu negatif seperti isu radikalisme, terosisme dan SARA yang masuk dalam kehidupan kampus sehingga menghalangi mahasiswa untuk menyerap ilmu yang diberikan oleh kampus. ''Sehingga perguruan tinggi perlu menyiapkan infrastruktur yang mendukung agar mahasiswa bisa mendapatkan bekal untuk menghadapi perkembangan teknologi sekaligus menamengi mereka dari isu negatif,'' pungkasnya.
Humas Bappsik Unwar
Melaporkan

Selasa, 08 Oktober 2024
Unwar Jadi Tuan Rumah Tiga Event Nasional: KJI, KBGI, dan LDBI

Kamis, 15 Agustus 2024
FTP Unwar menggelar Pameran dan Seminar Karya Arsitektur

Sabtu, 08 Juni 2024
Inkubator Bisnis Warmadewa Gelar Start Up Hunt 2024

Jumat, 19 Juli 2024
Lomba Pidato se-Indonesia HMPS IAN FISIP Unwar Tahun 2024

Jumat, 31 Mei 2024