Universitas Warmadewa

Jl. Terompong No.24, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80239

Call:0361-223858

[email protected]

Promosi Doktor Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya Malang A.A. Ayu Dewi Larantika.

Kamis, 25 April 2019

Card image

Tenaga pengajar (Dosen) dengan kualifikasi gelar Doktor (S3) di Universitas Warmadewa (Unwar) terus bertambah. Kali ini, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Unwar, Dra. A.A. Ayu Dewi Larantika, S.E.,M.Si. berhasil menyelesaikan studi Program Doktor Ilmu Administrasi di Universitas Brawijaya, Malang, Rabu 24 April 2019. Dewi Larantika merupakan doktor ke-479 di Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya.

Sidang Ujian Terbuka Promosi Doktor dipromotori oleh Prof. Dr. Soesilo Zauhar, MS., dan selaku Kopromotor Dr. Moc. Makmur, M. dan Dr. Endah Setyowati, S.Sos.,M.Si., serta diuji 6 dewan penguji lainnya. Mengangkat Disertasi berjudul "Kolaborasi Aktor Dalam Penanggulangan Kemiskinan Di Kabupaten Badung Provinsi Bali", perempuan kelahiran Denpasar, 8 Desember 1966 menjadi dosen pertama bergelar Doktor Adminsitrasi Publik di Unwar.

Dra. A.A. Ayu Dewi Larantika, S.E.,M.Si., mengatakan fenomena kemiskinan menjadi problem sosial yang selalu diperbincangkan. Sebab, tidak hanya di negara miskin, kemiskinan juga menjadi problem sosial di negara kaya. Mulai dari faktor penyebab kemiskinan, anggaran penanggulangan kemiskinan, program kegiatan, serta aktor pelaksana program penanggulangan kemiskinan. Demikian halnya di Kabupaten Badung Provinsi Bali.

Mantan Kepala Unit Penjaminan Mutu FISIP Unwar periode 2012-2013 ini mengatakan, sebagai kabupaten terkaya dengan pendapatan asli daerah tertinggi di Bali, Kabupaten Badung masih memiliki penduduk miskin. Padahal, berbagai kebijakan terkait penanggulangan kemiskinan telah dibuat dan dilaksanakan melalui koordinasi antar anggota Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPK). Namun, faktanya kebijakan tersebut secara signifikan tidak berpengaruh pada penurunan angka kemiskinan di "Gumi Keris" tersebut.

Dalam penelitiannya diungkapkan, bahwa proses kolaborasi aktor dalam penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Badung belum terjadi. Hal tersebut dilihat dari aspek negosiasi yang terjadi hanya antar OPD dalam pemerintahan. Sedangkan negosiasi antar aktor lain tidak terjadi dan komitmen tiap aktor belum maksimal. Demikian pula implementasi kolaborasinya belum terjadi. Sebab, kerjasama baru dalam tahap koordinasi.

Lebih lanjut dikatakan, dalam proses kolaborasi, ada faktor-faktor yang mempengaruhi, baik faktor pendukung maupun faktor penghambat. Faktor-faktor ini menunjukan model kerjasama yang terjadi bersifat koordinatif antar aktor dalam TKPK dengan dominasi koordinasi ada pada aktor pemerintah (OPD). "Untuk dapat mencapai tujuan penurunan angka kemiskinan, dibutuhkan kerjasama yang kolaboratif antar aktor. Kolaborasi yang memenuhi tahapan proses kolaborasi, yaitu ada negosiasi, komitmen, implementasi dan asesmen dari aktor yang berkolaborasi, bersinergi dan berkontribusi sesuai dengan peran masing-masing dalam posisi yang sejajar dan sebangun antar aktor,"tandas istri dari Ir. I G.M. Lanang Budiartha, M.Si. ini.

Dewi Larantika menempuh pendidikan sarjana (S1) di dua tempat, yaitu S1 jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Unwar dan S1 jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Udayana. Pendidikan magister (S2) dimulai pada tahun 1996 pada jurusan Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada lulus pada tahun 1998. Kemudian pada tahun 2013 mulai menempuh pendidikan doktor (S3) pada Program Doktor Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang.

Hadir juga dalam dalam acara tersebut Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Proponsi Bali yang diwakili oleh Sektretaris Yayasan, Rektor Unwar yang diwakili oleh WR I Unwar, Dekan FISIP Unwar, Dosen dilingkungan Unwar, Keluarga dan para Undangan.

Humas BAPPSIK Melaporkan.