Universitas Warmadewa

Jl. Terompong No.24, Sumerta Kelod, Kec. Denpasar Tim., Kota Denpasar, Bali 80239

Call:0361-223858

[email protected]

Diklat Sapta Bayu XIV PMHD Unwar

Rabu, 09 Oktober 2019

Card image

Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Universitas Warmadewa menyelenggarakan Diklat Sapta Bayu XIV pada Jumat, 4 Oktober 2019 di Ruang Widya Sabha Uttama Unwar. Kegiatan ini mengangkat tema "Dharmaning Gringsing, Birendra Mahottama" yaitu menjadikan swadharma dari filosofi kain Gringsing yang sangat mulia dari proses perajinan sampai menjadi kain tenun Gringsing serta membentuk leader terbaik yang berpegangan teguh pada Spirit Sapta Bayu. Kegiatan dihadiri Wakil Rektor III Unwar dan pembina PMHD Unwar, diikuti 456 peserta.

Wakil Rektor III Universitas Warmadewa Dr. Ir. I Wayan Parwata, MT.,IPM mengatakan kegiatan kemahasiswaan di Unwar terus mengalami peningkatan, salah satunya unitas Pasemetonan Mahasisya Hindu Dharma (PMHD) Unwar. Pihaknya mengatakan Kegiatan tersebut lebih fokus kepada implementasi dari Sapta Bayu yakni tentang kepemimpinan. "Bagaimana kepemimpinan yang terkandung didalam nilai-nilai Spirit Srii Ksari Warmadewa. Kegiatan ini sangat penting sekali, bagaimana mereka membangun dirinya sendiri, bagaimana mereka membangun komunitasnya dan lebih kongkrit cara berpikirnya, lebih realistis serta implementatif" tegasnya. Salah satu materi yang diberikan pada acara tersebut adalah tentang kondisi dan prestasi yang dimiliki khususnya di bidang kemahasiswaan dan secara lebih mendetail lagi apa yang ada di kegiatan PMHD yang diberikan oleh wakil Rektor III Unwar. Diharapkan dari kegiatan tersebut kedepannya kegiatan-kegiatan yang sifatnya kompetitif dan implementatif itu lebih difokuskan lagi.

Ketua PMHD Putu Cyntia Rizdyanti mengatakan selama 13 tahun PMHD telah melaksanakan yang namanya diklat asta brata. Tahun ini sesuai dengan arahan Ketua Yayasan Kesejahteraan Korpri Propinsi Bali mengubah diklat asta brata menjadi Diklat Sapta Bayu. Sebenarnya tidak ada bedanya karena di dalam butir ke-2 pada Sapta Bayu yaitu Mengembangkan Jiwa Kepemimpinan Asta Brata. Sehingga Asta Brata yang dimiliki PMHD tidak begitu saja hilang karena diganti namanya dengan Diklat Sapta Bayu. Tahun ini peserta yang mengikuti diklat sekitar 400-an lebih. Harapannya Diklat Sapta Bayu ini peserta tidak semata-mata hanya mengikuti Diklat kemudian hilang begitu saja namun tetap berkembang di sini,  berproses di sini bersama PMHD.