Oleh : | Selasa, 23 Mei 2023 | Dibaca : 1727 Pengunjung
![]() |
Pembuatan Pupuk Kompos Organik Berbasis Kulit Kopi |
Kelompok Tani Windu Sari berpotensi menghasilkan pupuk organik dari limbah kulit kopi. Kulit kopi yang dihasilkan dari proses pengolahan kopi merupakan limbah yang dapat digunakan untuk bahan baku pembuatan pupuk kompos organik. Pemanfaatan kulit kopi sebagai pupuk kompos organik dapat meningkatkan nilai tambah dan pendapatan petani sekaligus mengurangi bau dari tumpukan limbah kulit kopi yang dapat mencemari lingkungan. Upaya pengembangan untuk mengatasi masalah ini yaitu dengan cara mengolah limbah kulit kopi menjadi pupuk kompos. Kompos adalah hasil fermentasi dari limbah kulit kopi yang diperkaya dengan limbah pemangkasan tanaman kopi, limbah ternak, biochar sekam, dolomit. Fermentasi semua bahan ini dapat dipercepat dengan penggunaan larutan EM4 dan molase. Dalam kegiatan PKM ini, mitra akan diperkenalkan dan dilatih tentang teknologi pembuatan kompos organik dan pengelolaan usaha tani kopi hingga memberikan nilai tambah ekonomi bagi kelompok mitra.
Permasalahan yang ditemukan di mitra adalah masalah limbah kulit kopi yang belum tertangani dengan baik, dan masalah transfer teknologi pembuatan pupuk kompos yang belum optimal di mitra. Pengabdian di Desa Batukaang ini dilaksanakan melalui pelatihan, praktek, penyuluhan, dan pendampingan. Hasil yang diperoleh dari program PKM berupa produk pupuk kompos organik. Target PKM yang ingin dicapai berupa paket teknologi pembuatan kompos hingga pengemasan dan penguatan manajemen usaha kelompok yang optimal dan terintegrasi dengan potensi sumber daya alam.
Dalam kegiatan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) ini, diperkenalkan proses pembuatan kompos berbasis limbah kulit kopi dengan teknologi fermentasi sederhana. Dari pengabdian yang dilakukan hari ini, respon masyarakat dalam hal ini Kelompok Tani Windu Sari sangat baik. Antusias peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang disampaikan kepada tim pengabdi terkait teknologi pembuatan kompos dan manfaatnya untuk pertanian. Setelah selesai penyuluhan dan tanya jawab, langsung dilakukan praktek alih teknologi pembuatan kompos organik. Berbagai bahan organik yang dikomposkan baru bisa dipanen setelah 1-2 bulan. Pupuk kompos yang dihasilkan dari kegiatan ini sangat bermanfaat bagi petani karena aplikasi kompos ke tanah dapat memperbaiki sifat fisik tanah seperti kegemburan tanah, retensi hara dan air, meningkatkan kehidupan mikroba dalam tanah, memperbaiki kesuburan tanah, dan produksi pertanian. Mengingat potensi, manfaat, dan nilai tambah kulit kopi, maka prospek pupuk kompos organik sangat baik ke depannya.
Kegiatan pengabdian kepada Masyarakat Unwar dengan topik “PKM peningkatan nilai tambah kulit kopi sebagai pupuk organik di Kelompok Tani Windu Sari Desa Batukaang Kintamani Bangli”, Diketuai oleh Dr. Ir. Yohanes Parlindungan Situmeang, M.Si. dengan anggota tim Dr. Ir. I Dewa Nyoman Sudita, M.P. serta melibatkan 3 orang mahasiswa Magister Sains Pertanian PPs Unwar yang baru tamat yaitu I Komang Suwedi, S,P, M.Si., Stevanus Nahak, S,P, M.Si., dan I Putu Adi Masaji, S,P, M.Si. serta mahasiswa Prodi Agroteknologi FP Unwar yaitu Dewa Nyoman Adita, Pengabdian ini terlaksana berkat kerjasama yang baik dengan Mitra Kelompok Tani Windu Sari, Desa Batukaang Kecamatan Kintamani yang beranggotakan 20 orang, yang diketuai oleh I Wayan Rinda.
Unwar Kembali Raih “Emerald Medalâ€
7470Komitmen Cegah Plagiarisme, Unwar Sosialisasikan Program Turnitin
3791Unwar Juara I Bidang Penjaminan Mutu se-Kopertis Wilayah VIII
3963OJK Didesak Rekrut Pengawas Mahasiswa Hingga Kecamatan
5869Bimtek Mutasi Bagi Pengelola Kepegawaian PTS Wilayah VIII Se-Provinsi Bali